Empat Kesalahpahaman tentang TOEFL
Saat siswa internasional mempersiapkan aplikasi dan materi pendukung mereka untuk dipertimbangkan oleh universitas-universitas Amerika , banyak perhatian terfokus pada Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (TOEFL). TOEFL adalah tes standar yang mengukur kemahiran bahasa Inggris bagi non-penutur asli. Banyak siswa yang berencana untuk belajar di luar negeri atau mengejar karir yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris diwajibkan untuk mengambil TOEFL. Meskipun penting, ada beberapa kesalahpahaman tentang tes yang mungkin menyesatkan peserta tes. Dalam postingan blog ini, kami akan menghilangkan prasangka empat kesalahpahaman umum tentang TOEFL.
Kesalahpahaman 1: TOEFL hanya diperuntukkan bagi siswa yang ingin belajar di Amerika Serikat
Ini adalah kesalahpahaman umum tentang TOEFL. Meskipun TOEFL diterima secara luas di universitas-universitas Amerika, TOEFL juga diterima oleh universitas dan institusi di Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, dan banyak negara lainnya. Faktanya, TOEFL diakui oleh lebih dari 11.000 institusi di lebih dari 150 negara.
Kesalahpahaman 2: Anda tidak dapat mengambil TOEFL lebih dari satu kali
Kesalahpahaman umum lainnya adalah Anda hanya bisa mengambil TOEFL satu kali. Ini tidak benar. Anda dapat mengambil TOEFL sebanyak yang Anda inginkan, namun Anda harus menunggu setidaknya tiga hari di antara tanggal tes. Namun, penting untuk diingat bahwa Anda harus membayar biaya tes setiap kali mengikuti tes.
Kesalahpahaman 3: TOEFL adalah tes yang mudah
Beberapa siswa mungkin beranggapan bahwa TOEFL adalah tes yang mudah karena hanya mengukur kemampuan bahasa Inggris. Namun, hal ini tidak benar. TOEFL adalah tes menantang yang membutuhkan kemahiran bahasa Inggris tingkat tinggi. Ini mencakup empat bagian: Membaca, Mendengarkan, Berbicara, dan Menulis, yang masing-masing mengukur keterampilan bahasa yang berbeda. Peserta tes perlu mempersiapkan diri secara ekstensif dan mengembangkan kemahiran bahasa Inggris mereka untuk mendapatkan nilai TOEFL yang baik.
Kesalahpahaman 4: Anda tidak perlu mempersiapkan TOEFL
Ini mungkin kesalahpahaman paling berbahaya tentang TOEFL. Banyak siswa yang beranggapan bahwa mereka tidak perlu mempersiapkan ujian karena mereka sudah mahir berbahasa Inggris. Namun, TOEFL adalah tes standar yang memerlukan strategi dan teknik khusus agar dapat bekerja dengan baik. Sangat penting untuk mempersiapkan ujian dengan melatih contoh soal, mengikuti tes latihan, dan meningkatkan keterampilan bahasa. Tanpa persiapan, kecil kemungkinan seorang peserta tes akan mendapat nilai TOEFL yang baik.
Kesimpulannya, TOEFL merupakan tes penting bagi non-penutur asli bahasa Inggris yang ingin belajar di luar negeri atau mengejar karir yang membutuhkan kemahiran bahasa Inggris. Namun, penting untuk menyadari kesalahpahaman ini dan mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian. Dengan memahami format tes, mempraktikkan contoh soal, dan mengembangkan kemahiran bahasa Inggris, peserta tes dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan nilai TOEFL yang baik.
Pelajari lebih lanjut tentang TOEFL.
Halo Pembaca!
Dalam upaya kami untuk menghadirkan konten yang bagus kepada sebanyak mungkin orang, teks dalam artikel ini telah diterjemahkan dengan mesin jadi mohon maaf jika ada kesalahan. Terima kasih!
Study in the USA
Anda akan dipadankan dengan program-program yang paling tepat bagi Anda
Beri tahu kami apa yang Anda cari sehingga kami dapat menemukan sekolah terbaik untuk Anda.
Artikel Penting
Check Out These Schools
Bergen Community College
$10,000 — $15,000 Tahun
University of Northern Iowa
$20,000—$25,000 Tahun
Los Angeles Mission College
$10,000 — $15,000 Tahun
Los Angeles City College
Typical cost per Semester: $1,000—$5,000
University of Mississippi
Typical cost per Semester: $10,000 — $15,000
East Los Angeles College
Typical cost per Semester: $5,000—$10,000
Cerita Terkait
Mulaiiah Petualangan Anda di A.S. Bersama Study in the USA
Pelajari Tentang pembiayaan pendidikan AS, perumahan, dan banyak lagi
Informasi
Pelajari budaya dan pendidikan Amerika secara langsung dari para pakar kami di Study in the USA. Baca Lebih Lanjut